Selasa, 20 Mei 2014

Spesial Someone (partI)

Bila ada sesorang yang tulus benar benar menyayangi kita. Apa yang seharusnya kita lakukan? Sedangkan kita tak mengerti apakah dia tulus? Bukankah kita perlu waktu untuk mengetahuinya? Tak sebentar waktu yang diperlukan. Butuh waktu yang cukup untuk semuanya.

Dia memang selalu ada disaat kita butuh, ya ini tentang sebuah cerita dimana ada seseorang pria dia menyayangi seseorang dengan tulus penuh dengan cinta.
Ya sudah hampir satu tahun kita berkenalan, diawal kita kenal yaitu disebuah organisasi. Tatapan pertama dan tragedi saling bertatapan itulah yang telah mencuri perhatianku. Iya dia seorang sosok lelaki yang sederhana bagiku tetapi memiliki kharisma yang lain, aku hanya mengamatinya dari jauh. Ya aku dan dia seperti biasa orang yang baru pertama kali bertemu. Dan kita lebih didekatkan oleh sebah jejaring sosial yang menjadi favoritku saat itu. Aku tak tau mengapa tiba tiba saja dia dekat atau mungkin sok akrab denganku. Yang aneh darinya dia tau namaku tapi dia tau mengenali sosok asliku. Dia bahkan sudah sok akrab denganku di jejaring sosial. Setelah waktu yang cukup lama akhirnya dia mengenaliku dia sempat kaget karena ternyata yang dekat dengannya dijejaring sosial adalah aku yang yang ternyata juga pada awal kita bertemu dia sudah mengamatiku juga dan kita makin dekat saja saat itu. Dan tiba tiba saja dia mengirimku pesan pribadi di jejaring sosial itu, ya yang isinya dia meminta nomor ponselku. Ya entah mengapa langsung saja aku kasih nomor ponselku. Mungkin saja itu penting. Tak lama kemudian munculah pesan singkat di ponselku, nomor asing, tapi aku sudah mengira bahwa itu adalah dia, ya dia yang akhir akhir ini agak aku perhatikan, tapi aku tak langsung menebak dan percaya, aku pastikan dan aku tanya, ya cukup basa basi saja sebenarnya, tapi percakapan kita dipesan singkat itu sudah terasa sangat akrab. Sejalanya waktu aku dan dia sering membalas pesan singkat dan sering membalas satu sama lain di jejaring sosial. Tak terasa juga kita sering sekali mencurahkan perasaan dan bebagi cerita, aku cerita kepadanya, diapun sebaliknya. Dan mungkin ini yang dinamakan awal rasa nyaman? Ya apalagi sudah satu bulan aku telah menjalani status singleku. Aku banyak cerita tentang mantan kekasihku itu kepadanya. Dia banyak memberi saran untuku, dan diapun mau dengan ikhlas bantuin aku untuk benar benar bisa move on. Ya dia seorang sosok yang baik sekali menurutku. Dia selalu saja hadir disaat aku butuh dan saat aku tak butuh juga dia selalu ada... Tak terpungkiri juga, mungkin dia telah menempatkan rasa kepadaku, ya malam itu, sempat sehari sebelumnya aku tak memberinya kabar. Seolah olah dia seperti orang yang sudah ada didalam hidupku dia mengkawatirkanku dan mencariku. Dan akupun sebaliknya, sepertinya keharidanku sudah dianggap penting baginya. Ya dia mengungkapkan semua perasaannya kepadaku malam itu. Dengan sebuah lagu beserta puisi di lagu itu. Tapi sayang sekali, mungkin ini belum waktu yang tepat bagiku. Saat itu aku menganggap waktu yang sudah berjalan aku dan dia sangat singkat. Aku tak mau secepat itu. Karena aku sadari aku masih sulit bisa untuk move on dari mantan kekasihku. Aku tak bisa juga secepat itu menerimanya. Walaupun aku tau dia sepertinya berniat serius menyanyangiku dan ini yang dimaksud dia untuk memantuku move on dengan cara ini kah? Tapi maaf ini menurutku terlalu cepat untuk menerimamu. Mungkin iya selama ini dia telah baik kepadaku, mungkin aku telah dianggap memberi harapan kosong kepadanya? Entahlah. Tapi dia tetap terus bersabar kepadaku. Dia mengatakakan kepadaku bahwa dia tidak nyerah walau sempat dia mengatakan kepadaku bahwa dia takut jika akan memperjuangkanku kembali. Tapi dia tetap saja percaya diri bahwa semua akan indah pada saatnya. Apakah dia benar bebar tulus kepadaku ya?
Setelah kejadian itu aku memutuskan untuk tak lagi membalas pesan singkatnya dan tidak menghubunginya dan juga berusaha sedikit menjauh darinya.
Apakah cerita selanjutnya? Apakah benar dia tak akan menyerah dengan ketulusannya?
Bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar