Rabu, 23 Juli 2014

Teman Hidup

Dia indah meretas gundah
Dia yang selama ini ku nanti
Membawa sejuk, memanja rasa
Dia yang selalu ada untukku

Di dekatnya aku lebih tenang
Bersamanya jalan lebih terang

Tetaplah bersamaku jadi teman hidupku
Berdua kita hadapi dunia
Kau milikku ku milikmu kita
satukan tuju
Bersama arungi derasnya waktu

Kau milikku, ku milikmu
Kau milikku, ku milikmu

Di dekatnya aku lebih tenang
Bersamanya jalan lebih terang

Tetaplah bersamaku jadi teman
hidupku
Berdua kita hadapi dunia
Kau milikku ku milikmu kita
satukan tuju
Bersama arungi derasnya waktu

Bila di depan nanti
Banyak cobaan untuk kisah cinta
kita
Jangan cepat menyerah
Kau punya aku, ku punya kamu,
selamanya kan begitu

Tetaplah bersamaku jadi teman
hidupku
Berdua kita hadapi dunia
Kau milikku ku milikmu kita
satukan tuju
Bersama arungi derasnya waktu

Kau milikku, ku milikmu
Kau jiwa yang selalu aku puja

Jumat, 18 Juli 2014

Mengapa?

Mengapa selalu ada pertemuan jika diakhiri dengan perpisahan?

Mengapa kita dahulu bertemu jika akhirnya kita akan berpisah sejauh ini?
Dan mengapa kau ingin mengenaliku lebih jauh jika akirnya kamu meninggalkan aku?
Dahulu mengapa kau lakukan itu kepadaku?
Kau mendekatiku, memperhatikanku, menarik perhatianku, merayuku hingga aku jatuh hati dan menempatkan hatiku ini kepada orang sepertimu?
Apa aku aku salah jika aku telah menempatkaan hatiku kepadamu?
Ingatkah kau saat kau telah berhasil mendapatkan ku? Bukankan perjuangan dan pengorbananmu tidak sia sia saat itu? Hingga aku telah kau dapatkan? Bukankan perasaanmu bahagia saat itu? Ya sebaliknya aku pun merasakannya. Aku yang kian lama kau perjuangkan akirnya aku telah luluh dan meletakan hati ini untukmu seorang? Dan aku coba untuk dapat memahamimu? Hingga kita sama sama berhasil untuk mengerti satu sama lain? Bukankah itu hal yang menyenangkan?

Ketika aku telah berhasil untuk berbagi rasa seutuhnya kepada lelaki sepertimu dan hingga rasa sayang muncul untukmu? Dan ketika itu kita sama sama merasakan sayang ini? Kau memperlakukanku seperti aku segalanya untukmu.

Ingatkan semua janjii dan omonganmu selama kita menjalin hubungan itu? Hubungan yang lebih dari sekedar teman? Berpuluh puluh janji yang kau berikan kepadaku. Aku hanya merasakan sakit ketika aku ingat segala janji janjimu.

Kini kamu tak lagi menginginkan kehadiranku? Apakah iya? Benar kau akan pergi dan tak akan kembali ke pertempatan nyaman ini? Aku mengenalmu ketika aku tak merasakan rasa sayang ini hingga kini aku masih merasakan sayang ini kau tak ingin mengenalku lagi? Kau tak lagi hadir diketika ku membutuhkanmu? Sekarang. Rasa sayang ini yang kau tinggalkan begitu saja. Sayang yang membekas, seperti luka yang susah mengering.

Kita. Dahulu aku dan kamu pernah menjadi kita dengan seikat rasa sayang dan setumpuk pengertian dan beribu perhatian yang kita berikan satu sama lain. Aku ingin membagi rasa sakit ini. Agar kau tau rasa sakitnya menjadi aku. Aku ingin kau menyaradi bawah kau telah meninggalkan orang yang salah.

Jika aku tau sebelumnya akan seperti ini. Aku harap tak ada perkenalan diantara kita. Perkenalan ini membuatku menyesal, menyesal karena kamu buakn seperti yang aku kira. Mengapa? Mengapa kita telah diperkenalkan? Diperkenalkan untuk semua ini. Mengapa...

Kamis, 03 Juli 2014

Hallo Ramadhan

Alhamdulillah masih ketemu bulan Ramadhan tahun ini. Selalu ada cerita baru di bulan Ramadhan. Suka duka selalu ada di bulan ini bulan yang penuh berkah. Ya memang kali ini ada yang beda dibulan Ramdhanku. Tahun ini aku tak lagi bertemu teman teman dikala sekolah, ya karena saja aku tak sekolah lagi dan belum memiliki sekolah. Tapi masih tetap berhubungan baik dengan teman teman, ya memang hidupku bergantung sekali pada mereka, tiada mereka di kehidupanku bagaikan sayuran tanpa bumbu, rasanya hambar hehe
Selalu ada cerita dibulan Ramdhanku, ya dari tahun ke tahun selalu berbeda. Entah rasa, apa yang aku rasakan seakan kini tak hambar lagi. Ya ketika sudah tak lagi ada kabar darinya, kini aku akan mencoba sedikit untuk membuka hati kepada orang baru, tapi hal itu tak kan mudah seperti halnya membalikan telapak tangan. Kini yang hadir menemaniku adalah teman temanku saja, dan kamu yang kini sudah berubah menjadi sabahatku.
Tapi di bulan Ramadhan kali ini aku bertemu lagi dengan tokoh tokoh di masa laluku. Tuhan telah mempertemukan kita kembali. Ya, seperti halnya semua yg ku anggap tabu, tapi kini menjadi nyata. Entah apa yang terjadi dikehidupanku kini, seakan penuh dengan misteri, penuh dengan kejutan seperti mimpi. Alhamdulliah ya Rabb, ini mungkin anugerahmu, telah sedikit memberikan aku sebuah kejutan di bulan Ramahmdhan tahun ini. Akan aku terima, dan akan aku usahaka sekuat dan sebisa mungkin aku menjalani semua titipan dan cobaanmu ini. Bismillah.