Kamis, 24 April 2014

Sosokmu yang tak tergantikan

Dia, ya tatapan matanya yang sangat indah. Bola matanya yang hitam pekat membuat tatapan itu semakin menarik perhatian. Dan bulu mata yang cukup panjang membuat matamu lebih indah. Selain itu yang memuatmu berbeda yaitu alis yang berada tepat diatas matamu yang hitam tebal. Seakan akan jika aku melihat tatapan matamu itu aku salah tingkah, aku dibawa terbang dan tak akan pernah lupa akan tatapanmu itu.
Senyummu, senyum yang sangat manis. Ya senyum malu malu yang selalu ingat saat pertama bertemu aku kau malu karena kau menggunakan behel barumu. Kau merasa malu saat itu, tapi semua itu tidak bagiku karena kekaranganmu sudah kau lengkapi dengan segala kelebihan yang kau punya. Ditambah lagi dengan andalanmu jika kau bicara, sungguh hal yang tak akan pernah terlupakan jika bersamamu dan melihat senyum serta gaya bicaramu itu. Kau bagaikan dingin dalam panasku dan hangat dalam dinginku. Kau lengkapi kekuranganmu dengan segala kelebihanmu sendiri, dan aku merasakan kau juga telah melengkapi berbagai kekuranganku. Kau nyaris sempurna bagiku.

Gengaman tanganmu yang hangat menyentuh jemari tanganku selalu aku rasakan. Kau hangatkanku saat aku merasa kedinginan. Aku bangga pernah mengenalmu, mengenalmu lebih dalam dan lebih jauh seperti ini.
Genggaman tanganmu yang seolah olah tak pernah mau untuk kau lepas. Sebaliknya aku pun juga. Terasa nyaman saat kau genggam tanganku, entah apa yang ada ditanggamu seolah olah aku tak bisa melepaskan begitu saja.
Tingkah lakumu yang selalu membuat aku tersenyum dan tertawa hingga terbahak bahak. Ya segala tingkah lakumu selama ini selalu membuatku tersenyum, tidak pernah absen sekalipun. Kau hanya bertindak seperti biasa saja sudah bisa membuatku tersenyum. Entah apa seolah olah kau adalah sumber kebahagiaanku.
Dan kau berjanji padaku kau akan selalu ada untuku kan? Dan selalu membuataku senang dan bahagia kan? Sebelum kau berjanji sampai kau ingkari janjimu akupun sudah merasakan itu, ya sosok kehadiranmu di hidupku sudah banyak memberikan kebahagian untukku.

Selalu membuat tertawa, ya inilah kamu yang berbeda dari yang lain. Kau berbeda karena kamu selalu membuatku tertawa bahagia seakan tak pernah ada beban dalam tertawaku itu.
Tingkah lakumu, yaTuhan selalu membuat aku tersenyum sendiri walau semua telah usai, jika aku terbanyang selalu saja membuatku tersenyum sendiri. Ditambah lagi jika kau bertingkah konyol dengan cara bicaramu itu, sudah tak bisa aku pendam lagi sungguh kau telah sukses membutku tertawa bahagia. Apa kau tau itu? Aku merasa nyaman dan bahagia sekali jika selalu dekat denganmu.

Kau orang yang berbeda bagiku. Dan tak ada yang sama sepertimu. Aku rindu padamu, pada semua yang ada padamu. Tatapanmu, senyumanmu, bicaramu, tingkahmu, gengamanmu, pelukanmu, semua yang ada pada dirimu aku rindu. Aku ingin kau tau dan kau cepat sadar, dan kau ingat akan semua janjimu kepadaku. Dan aku mau. Mau untuk jadi orang yang kau mau di semua janji dan perkatanmu kepadaku. Ya aku mau untuk jadi orang terakhir untukmu, dan jadi orang yang selalu kau bahagiakan dan selalu memberimu perhatian.
Terimakasih Tuhan Engkau telah ciptakan manusia sepertinya, dia nyaris sempurna bagiku, dia adalah sosok yang lebih indah dari yang telah aku temukan. Ini semua jauh diluar dugaanku. Aku telah jatuh kepadanya :))))))))

Jumat, 11 April 2014

Kemarin, Sekarang dan Esok

Aku sayang banget sama kamu.
Tapi kamu gak tau itu.

Aku kangen banget sama kamu.
Tapi aku gak berani ngomong itu.

Aku rindu banget sama kamu.
Tapi aku takut itu.

Aku pengen bilang sama kamu.
Tentang semua itu.

Selasa, 08 April 2014

Kini sudah hilang

Setelah aku menyadari bahwa memang sebuah perjuangan tak selamanya berujung dengan kebahagiaan. Tapi aku bersyukur karena sebuah perjuanganku tak seutuhnya sia sia. Aku bersyukur atas semua ini. Ya, atas perkenalan yang sudah kita jalanin bertahun tahun ini. Entahlah apa kau merasakan hal yang sama sepertiku?

Yang selalu aku ingat ketika kau memeluk dan menggengam erat tanganku malam itu. Genggaman tanganmu yang hangat yang membuatku merasakan nyaman tak terganti. Malam itu yang dingin, kau jemput aku dirumah dan mengajakku menonton sebuah pertaningan olahraga kesukaanmu di sebuah gedung olahraga, tak dapat dipercaya kau mengajaku dan menjemputku. Yang aku pikirkan saat itu hanyalah apa mungkin ini semua mimpi? Jika mimpi bagunkanlah aku. Aku tak mau jika ini hanya sekedar mimpi yang menyakitkanku.
Seusai pertandingan selesai kau mengajakku berjalan jalan ngelilingi kota yang malam itu dapat dibilang cukup ramai. Kau membawaku keliling kota malam itu dan kau kenalkan aku pada teman temanmu. Ya disepanjang jalan aku berpegang erat pada tubuhmu, sesekali kau menengok kebelakang, melihat ke arahku dan tersenyum kepadaku. Ditariklah tangganku agar aku lebih erat berpeganan dengamu, tangganku kau genggam erat seakan kau tak mau melepaskannya. Aku menolak karena aku takut kau berkendara hanya dengan satu tangan saja pada waktu itu. Penyesalan terlihat diwajahmu saat aku berkata kata yang menyinggung hatimu, tapi aku berkata seperti itu agar salamatanmi juga. Aku tak mau lihat penyesalan yaang sedikit terlihat diwajahmu, akupun hanya bisa mengeratkan lagi genggamanku di tubuhmu.
Setelah sekian lama kita ngengelilingi kota, kai mengajaku untuk makan malam. Tidak ditempat romantis, hanya di tempat makan umum yang sedikit ramai disitu. Aku tak menginginkan tempat mewah dan romantis, cukup bersamamu aku merasakan nyaman ini. Setelah kau antar aku pulang kerumah, malam itu kau telfon aku dan mengucapkan terimakasih kepadaku, kata kata yang sangat manis yang terucap di mulutmu pada saat itu membuatku terasa nyaman kepadamu.

Hari terus berjalan, semakin hari semakin menjadi saja tingkahmu kepadaku. Dan semakin hari rasa nyamanku ini juga semakin menjadi. Kini aku sadari, setelah sekian lama aku tak memiliki kekasih aku sadar keberadaanmu disampingku membuatku hidup kembali, membatku ada kembali. Banyak orang yang sengaja mendapatkan hatiku, ya entah orang baru ataupun orang lama yang pernah singgah di hidupku, mereka berusaha menarik perhatianku. Tapi aku rasa aku tak tertarik kepada mereka, entah apa yang terjadi, aku saat itu hanya merasakan rasa nyaman kepadamu. Hingga aku putuskan untuk menjalaini semua hanya kepadamu, memperjuangkanmu dan ada untukmu.

Ketika semakin hari kita semakin dekat, banyak sekali hal yang kita lalui bersama, hingga kau berkata tak mau kehilanganku. Lama kelamaan akupun merasakan hal yang sama. Kau berikan aku kata kata yang manis selama kita dekat, dan kau juga berikan janji janji yang manis saat itu yang aku ingat. Kau akan selalu ada untuku.
Tapi apa yang terjadi sekarang?
Apa kini sekarang kau ingat semua itu?
Tak hanya sebuah janji yang kau ucapkan. Tapi dua tiga dan lebih dari itu. Oke, aku hanya menyimpan janjimu dan ku arsip dan ku simpan rapi di memoriku ini.

Setelah cukup lama kau ku perjuangkan. Kau memberikan tanda tanda kepadaku, tapi apa? Kenapa yang terjadi sekarang?
Inikah yang kau inginkan sebenarnya?
Kau jatuhkan aku begitu saja?
Aku seperti layaknya burung yang sudah berhasil terbang tinggi di langit dan tertembak sayapnya olehmu? Apa kau tak menyadari akan hal itu?
Ketika perjuanganku selama ini kau sia siakan?
Sekarang dimana semua itu? Apakah akan hilang?
Sakit bertubi tubi kurasakan karenamu. Aku seperti merasakan kehilangan tulang belakangku yang dapat mampu menopangku setiap hariku. Ya sama seperti halnya kamu, aku kehilanganmu setiap hariku selama kehidupanku semenjak mengenalmu. Kau pergi begitu saja. Kau yang kuperjuangkan kini hilang entah dimana.

Sekian lama kau kuperjuangkan akirnya ini yang aku dapat. Semua kehilangan sosok dirimu di kehidupanku. Hanya aku rindu akan semua, rindu akan dirimu dan segala yang ada pada dirimu.
1000.

Sabtu, 05 April 2014

Rintihan hati

Saat jiwa mulai lelah akan
penantian yg tak ada sedikitpun
kepastian.
Langkah semakin berat.
Jalan semakin tak
terarah, hingga tujuan tak lagi
ada.
Dan hanya terombang ambing dalam ketidak pastian yg
menyakitkan...

Telah aku korbankan segalanya.
Aku pertaruhkan harga diri hingga aku merasa semua tak ada artinya lagi.
Aku terus bertahan walau sesungguhnya jiwa tak lagi mampu.
Karna Aku akan perjuangkan rasa yg aku miliki...

Pernahkah kau mengerti betapa
tersiksanya raga ini?
Pernahkah kausadari seberapa besar pengorbanan dan seberapa besar rasa ini untukmu?
Namun aku tak pernah peulikan smua itu...

Aku tak prnah pedulikan apa kata mereka bahkan aku tak pedulikan rintihan hatiku dan aku kan
bertahan hingga kau mengerti :")

@mdbstr

Kamis, 03 April 2014

Ketika perhatian itu hilang

Malam itu terasa seperti biasa saja setelah masalah yang menimpa hubungan kita ini. Hari hariku terasa sepi dan hampa setelah kini kau memilih untuk mengambil keputusanmu itu.
Terakhir aku melihatmu kau keluar dari kelas bahasa menuju parkiran mataku mulai berkaca kaca dan air mataku tiba tiba saja menetes. Yang ada dibenakku saat itu hanyalah ingatan tentang dirimu yang masih melekat di otakku.
Kini aku sadar aku telah lama aku berlarut larut dalam kesedihan ini.

Malam itu aku terdiam di kamar kostku, entah seluruh penghuni pergi kemana tapi suasana malam itu di tempat kostku terasa sepi. Seperti biasa setelah keperhianmu aku hanya memutar musik dengan ponselku, dengan koleksi lagu laguku yang bisa di bilang lagu lagu galau ini selalu terkoleksi rapih di dalam playlist ponselku.
Setelah dia mengambil putusannya itu kini aku hanya menyesali semua yang sudah terjadi. Aku sadari aku memang bodoh dan aku memang salah. Kebodohanku aku tak selalu bersyukur karena keberadaan dia selama ini di sampingku dan aku salah aku pernah menyia nyiakan dia dan mengecewakan dia saat kita bersama dahulu.
Kini malamku selalu saja seperti ini, aku kehilangan. Bukan saja aku kehilangan sosoknya, aku juga sangat sangat kehilangan perhatiannya. Iya, perhatiannya yang dulu selalu dia berikan kepadaku . Kini aku benar benar merasa kehilangannya.

Pagi hari itu, sekitar pukul 10 aku pergi menuju kampus. Ketika aku akan menuju kekelasku, tiba tiba aku terdiam aku melihat sosok yang sangat beraura. Ya itu kamu, kamu yang keluar dari toilet. Mata itu tak asing bagiku tatapamu aku hafal sekali. Tapi ada yang berbeda dari sebuah tatapan yang  kau berikan kepadaku. Setelah kau melihatku sebuah pertemuan tatapan itu mengapa kemudian kau buang jauh jauh tatapan itu? Aku tak habis pikir saat itu apa ada yang salah dariku? Yang terjadi saat itu hatiku langsung saja merasakan tusukan yang sangat dalam. Entah apakah ada yang salah dari diriku saat itu?

Sesampainya di kelas aku baru menyadari mungkin dia benar benar akan menjauhi diriku dan benar benar dengan keputusannya itu. Ya, selama sepekan ini setelah masalah itu menimpa hubungan kita memang tidak ada sama sekali komunikasi antara kita berdua. Hanya saja rasa di dalam hatiku ingin sekali memulai sebuah komunikasi melalui pesan singkat, tetapi rasa takut dan rasa gengsi yang menahan semua itu. Dan tapi mengapa iya juga tak memulainya duluan? Tak seperti dahulu dia yang selalu memulai kominukasi kita, dia yang selalu sms aku dan jika dia belum mendapatkan kabarku dia selalu kwatir saja, dan dia yang selalu mulai menelfonku ketika kita sama sama merasakan rindu kita. Tapi sekarang, bisa dibilang kosong, sama sekali tak ada lagi komunikasi antara kita sedikitpun.

Siang itu sepulang dari kampus aku ke sebuah mall untuk membeli sarapan, ya kini makan siang menjadi sarapan bagiku. Memang akhir akhir ini jam makanku tak beraturan. Ini salah satu sebab dari hilangnya perhatiannya. Dahulu yang setiap kali selalu menyuruhku makan teratur, selalu menjaga kesehatanku dan kondisiku, sekarang hilang sudah.
Aku duduk sendiri dikursi itu, dengan menikmati jus alpukat kesukaanku dan kesukaanya yang pernah aku pesan ditempat yang sama juga. Suasana mall siang itu cukup ramai tapi tak berpengaruh pada susana hatiku ini. Aku masih saja terus memikirkannya. Mungkin karena aku masih belum terima dengan semua ini atau mungkin sebaliknya. Biasanya ditempat itu kita bercanda bersama membicarakan masa depan dan keluh kesalku. Kini aku tetap berdiam. Seusai itu aku pergi kembali ke kostku. Entah bagaimana ceritanya tiba tiba saja kendaraan yang aku gunakan mogok ditengah jalan. Bahkan aku tak mengertiapa sebabnya, aku panik dan kebingungan disitu. Aku pinggirkan motorku ditepi jalan dan dibawah pohon yang lumayan rindang. Ya aku binggung di tengah teriknya matahari siang itu aku hanya berharap ada sosok seorang yang menolongku saat itu. Aku mengambil ponselku, aku berniat untuk meminta pertolongan pada teman dekatku. Terlintas pikiran untuk meminta pertolongan padanya. Ya kepadanya, yang biasanya dia selalu ada setiap kali aku dalam masalah tak terduga seperti ini. Tidak di mintapun dia pasti akan menolongku. Tapi kini sudah bereda, aku tak ada hak untuk meminta pertolongan lagi padanya, mungkin jika aku meminta tolong dia pasti tidak bisa dan tidak mau lagi. Dan aku putuskan untuk meninta tolong pada temanku saja untuk membantuku membawakan kendaraanku ke bengkel terdekat.
Kini bukan dia lagi yang ada disampiku saat aku merasa kesuliatan seperti ini. Aku hanya ingat saat aku pernah ngalami kesulitan, aku tidak meminta pertolongannya saat itu, tp dia tetap saja datang menolongku dengan ikhlas. Dan berkorban untuku. Sungguh hal itu yg selalu aku ingat dari sosokmu.

Setelah beberapa minggu kemudian aku tetap mengalami hal yang sama, aku tetap kehilangan perhatianmu.
Kini aku hanya berangan angan tetang bayanganmu, dan berharap aku mendapatkan lagi perhatian darimu. Aku selalu mengalami rindu ini setiap hari, setiap malamku. Aku terlalu malu dan gengsi untuk memulai mengungkapkan ini semua.
Dan kini aku mulai terbiasa menjalani kehidupanku tanpa sosokmu lagi. Aku hanya berharap kau menyesali semua ini, menyesalai keputusanmu yang belum aku terima denang ikhlas ini.

Setelah hampir satu bulan, tiba tiba kau muncul di celah celah kehidupanku, yang aku pikirkan hanyalah apakah benar itu kamu? Dan apakah kau benar benar menghubungi aku ini ataukah ada maunya? Tapi ternyata itu bukan kamu. Bukan kamu yang sebenarnya. Itu hanya angan anganku yang benar benar terlalu menanti kehadiranmu lagi.

Senin pagi, sebuah pesan bbm muncul di ponselku, aku tak begitu berharap itu dari dirinya. Tapi ternyata itu dari temannya ya teman dekatnya. Yang isinua dia menanyakan bagimana kabarku dan aku sedang apa. Tak seperti biasanya dia menanyakan hal seperti itu kepadaku, aku pun curiga. Ya akhirnya aku balas seperti biasa saja. Malam harinyanya tiba tiba saja temannya mengirinkan pesan bbm lagi kepadakuu, dia menanyakan siang tadi bukan dia yang mengirim pesan bbm itu, dia bilang bahwa ternyata sosok yang aku harapkan yang mengirim pesan bbm itu. Aku tak mengerti mengapa dia menanyakan kabarku saat itu? Mengapa dia menggunakan ponsel temannya untuk menayakan kabarku itu? Aku masih saja tak menyangka akan hal yang terjadi itu. Apa ini hanya leluconnya ataukah apa ini yang terjadi?

Aku telaah meresakan kehilangan sosok perhatianmu selama ini. Ya perhatianmu yang dulu ada padaku? Kinu terlah hilang:')