Selasa, 08 April 2014

Kini sudah hilang

Setelah aku menyadari bahwa memang sebuah perjuangan tak selamanya berujung dengan kebahagiaan. Tapi aku bersyukur karena sebuah perjuanganku tak seutuhnya sia sia. Aku bersyukur atas semua ini. Ya, atas perkenalan yang sudah kita jalanin bertahun tahun ini. Entahlah apa kau merasakan hal yang sama sepertiku?

Yang selalu aku ingat ketika kau memeluk dan menggengam erat tanganku malam itu. Genggaman tanganmu yang hangat yang membuatku merasakan nyaman tak terganti. Malam itu yang dingin, kau jemput aku dirumah dan mengajakku menonton sebuah pertaningan olahraga kesukaanmu di sebuah gedung olahraga, tak dapat dipercaya kau mengajaku dan menjemputku. Yang aku pikirkan saat itu hanyalah apa mungkin ini semua mimpi? Jika mimpi bagunkanlah aku. Aku tak mau jika ini hanya sekedar mimpi yang menyakitkanku.
Seusai pertandingan selesai kau mengajakku berjalan jalan ngelilingi kota yang malam itu dapat dibilang cukup ramai. Kau membawaku keliling kota malam itu dan kau kenalkan aku pada teman temanmu. Ya disepanjang jalan aku berpegang erat pada tubuhmu, sesekali kau menengok kebelakang, melihat ke arahku dan tersenyum kepadaku. Ditariklah tangganku agar aku lebih erat berpeganan dengamu, tangganku kau genggam erat seakan kau tak mau melepaskannya. Aku menolak karena aku takut kau berkendara hanya dengan satu tangan saja pada waktu itu. Penyesalan terlihat diwajahmu saat aku berkata kata yang menyinggung hatimu, tapi aku berkata seperti itu agar salamatanmi juga. Aku tak mau lihat penyesalan yaang sedikit terlihat diwajahmu, akupun hanya bisa mengeratkan lagi genggamanku di tubuhmu.
Setelah sekian lama kita ngengelilingi kota, kai mengajaku untuk makan malam. Tidak ditempat romantis, hanya di tempat makan umum yang sedikit ramai disitu. Aku tak menginginkan tempat mewah dan romantis, cukup bersamamu aku merasakan nyaman ini. Setelah kau antar aku pulang kerumah, malam itu kau telfon aku dan mengucapkan terimakasih kepadaku, kata kata yang sangat manis yang terucap di mulutmu pada saat itu membuatku terasa nyaman kepadamu.

Hari terus berjalan, semakin hari semakin menjadi saja tingkahmu kepadaku. Dan semakin hari rasa nyamanku ini juga semakin menjadi. Kini aku sadari, setelah sekian lama aku tak memiliki kekasih aku sadar keberadaanmu disampingku membuatku hidup kembali, membatku ada kembali. Banyak orang yang sengaja mendapatkan hatiku, ya entah orang baru ataupun orang lama yang pernah singgah di hidupku, mereka berusaha menarik perhatianku. Tapi aku rasa aku tak tertarik kepada mereka, entah apa yang terjadi, aku saat itu hanya merasakan rasa nyaman kepadamu. Hingga aku putuskan untuk menjalaini semua hanya kepadamu, memperjuangkanmu dan ada untukmu.

Ketika semakin hari kita semakin dekat, banyak sekali hal yang kita lalui bersama, hingga kau berkata tak mau kehilanganku. Lama kelamaan akupun merasakan hal yang sama. Kau berikan aku kata kata yang manis selama kita dekat, dan kau juga berikan janji janji yang manis saat itu yang aku ingat. Kau akan selalu ada untuku.
Tapi apa yang terjadi sekarang?
Apa kini sekarang kau ingat semua itu?
Tak hanya sebuah janji yang kau ucapkan. Tapi dua tiga dan lebih dari itu. Oke, aku hanya menyimpan janjimu dan ku arsip dan ku simpan rapi di memoriku ini.

Setelah cukup lama kau ku perjuangkan. Kau memberikan tanda tanda kepadaku, tapi apa? Kenapa yang terjadi sekarang?
Inikah yang kau inginkan sebenarnya?
Kau jatuhkan aku begitu saja?
Aku seperti layaknya burung yang sudah berhasil terbang tinggi di langit dan tertembak sayapnya olehmu? Apa kau tak menyadari akan hal itu?
Ketika perjuanganku selama ini kau sia siakan?
Sekarang dimana semua itu? Apakah akan hilang?
Sakit bertubi tubi kurasakan karenamu. Aku seperti merasakan kehilangan tulang belakangku yang dapat mampu menopangku setiap hariku. Ya sama seperti halnya kamu, aku kehilanganmu setiap hariku selama kehidupanku semenjak mengenalmu. Kau pergi begitu saja. Kau yang kuperjuangkan kini hilang entah dimana.

Sekian lama kau kuperjuangkan akirnya ini yang aku dapat. Semua kehilangan sosok dirimu di kehidupanku. Hanya aku rindu akan semua, rindu akan dirimu dan segala yang ada pada dirimu.
1000.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar